Label

Cari Blog Ini

Selasa, 26 April 2011

Bisnis Pupuk Organik

Bisnis Pupuk organik menjadi peluang usaha yang menjanjikan, hal ini seiring dengan meningkatnya konsumsi hasil pertanian dengan pola organik. Bisnis pupuk organik dimulai dari usaha pengolahan pupuk organik hingga perdagangan pupuk organik. Selain mendatangkan keuntungan bisnis pupuk organik membantu mengatasi permasalahan sampah limbah rumah tangga. Karena pupuk organik bisa diolah dari sampah limbah rumah tangga, selain dari kotoran hewan ternak seperti kambing, sapi , ayam dan lain-lain.

Selain itu tingginya kebutuhan pupuk serta kenaikan harga eceran ter tinggi pupuk kimia menjadi peluang bisnis bagi pupuk organik sebagai pupuk alternatif. Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta  produsen pupuk organik semakin bertambah banyak karena permintaan pasar yang cenderung naik.

Suyoto, Ketua Kelompok Ngudi Mandiri, salah satu produsen pupuk organik, Senin (20/12/2010) mengatakan proses produksi pupuk organik butuh waktu 1-3 bulan. Tiap bulan produksinya mencapai 50 ton. Bahan bakunya berupa kotoran ternak dibeli seharga Rp 600.000 per truk.

Kelompok Ngudi Mandiri mulai memproduksi pupuk tahun 2007 setelah mendapatkan pelatihan dari mahasiswa pertanian Universitas Gadjah Mada. Pada awalnya, bahan baku pupuk menggunakan sampah dari pasar Bantul. Produksinya juga masih dalam skala kecil yaitu 50 kg sampai 400 kg.

Mulanya pupuk yang dihasilkan belum dikomersilkan, tetapi diberikan secara gratis kepada petani. Langkah tersebut dimaksudkan sebagai promosi untuk mengenalkan produk mereka kepada petani dan sekaligus uji kualitas pupuk yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar